Routing - Pengertian, Jenis serta Macam macam Routing

 


            Routing merupakan sebuah mekanisme pengiriman paket data yang ditransmisikan dari satu network ke network yang lain. Pada router, biasanya memiliki satu atau beberapa tabel routing yang menyimpan informasi jalur routing yang digunakan saat mentransfer data melalui router. Proses perutean terjadi pada lapisan 3 (lapisan jaringan, seperti Internet Protocol) dari protokol penumpukan tujuh tingkat OSI.

            Routing mengirim data dan informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan lain ke jaringan lain melalui jaringan atau Internet. Routing memilih jalur yang harus dilewati suatu paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, jenis layanan yang diminta, dan pola lalu lintas. Secara umum, skema perutean hanya mempertimbangkan jalur terpendek.


Jenis Jenis Routing

- Static Routing

            Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan. Kelebihan dari static routing adalah lebih aman serta tidak memutuhkan sumber daya yang besar. Sementara kekurangannya adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka administrator harus melakukan routing ulang sehingga sesuai dengan jaringan yang baru.

            Static routing dikenal lebih aman karena pada static routing tidak ada update informasi tabel routing yang dikirimkan ke router lain. Static routing lebih cocok jika digunakan pada perusahan kecil, karena pada perusahaan tersebut, jaringan yang digunakan tidak begitu besar dan kompleks.


- Dynamic Routing

           
            Dynamic Routing adalah routing yang berkerja menggunakan protokol routing dan memiliki algoritma dalam menentukan jalur. Kelebihan dari dynamic routing adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka protokol routing akan secara otomatis melakukan routing ulang sehingga dapat menyesuaikan dengan keadaan jaringan yang baru. Sementara kekurangannya adalah dynamic routing membutuhkan sumber daya jaringan yang lebih besar (seperti CPU dan memory) sehingga performa jaringan dapat menurun.

            Dynamic routing cocok digunakan untuk jaringan berskala menengah hingga besar karena pada jaringan tersebut lalu lintas data begitu banyak dan kompleks. Dynamic routing didesain dengan menggunakan algoritma dan protokol routing untuk menangani jalur - jalur pada perusahaan tersebut dan akan mengubah jalur secara otomatis apabila terjadi perubahan.

Macam-macam Routing Berdasarkan Bentuk

Saat menjalankan prosesnya, routing juga bisa dibedakan lagi menjadi dua yaitu :

- Routing langsung, 

            Routing Langsung adalah Proses pengiriman paket data dari alamat IP pengirim ke alamat IP penerima tanpa harus melalui host. Contohnya komputer dengan alamat IP (A) ingin mengirim data ke komputer dengan alamat (B), maka prosesnya bisa langsung dikirim saat itu juga

- Routing tidak langsung, 

            Routing Tidak Langsung adalah proses pengiriman tidak langsung karena dikirim dengan sebuah host. Contohnya jika ada komputer dengan alamat IP (A) ingin mengirim ke alamat IP (B), maka harus melewati alamat IP (C) sebelum sampai ke alamat tujuan.


Tipe Tipe Protokol dalam Routing

            Protokol ini biasanya berisi aturan atau rule yang menentukan bagaimana sebuah perangkat bisa bertukar data dan informasi dalam sebuah jaringan. Ada dua tipe protocol, yaitu :

1. Routed Protocol

        Protokol  ini bisa diarahkan oleh sebuah router dan memungkinkan router untuk menginterpretasikan logical network secara tepat. Contohnya yaitu IPX, IP, DECnet dan AppleTALK.

2. Routing Protocol

            Routing protocol biasanya dipakai untuk perawatan tabel routing pada router. Contohnya yaitu RIP, BGP, OSPF, EIGRP dan IGRP.


Tabel Routing


            Pada dasarnya sebuah router itu akan mempelajari informasi routing dari sumber dan tujuannya yang selanjutnya diletakkan pada table routing. Perangkat router akan berjalan berdasar pada tabel ini untuk memperkenalkan kepada port yang hendak digunakan untuk melanjutkan paket ke destination address.
            Setiap router yang saling terhubung bisa saling bertukar informasi supaya bisa mengetahui alamat tujuan serta memelihara tabel routing tersebut. Beberapa hal ini yang harus diperhatikan adalah
  1. Interface router yang terdekat dengan jaringan tujuan.
  2. Alamat jaringan yang dituju.
  3. METRIC, yaitu sebuah nilai yang akan memperlihatkan jarak untuk mencapai jaringan yang dituju dan menggunakan jumlah lompatan (Hop Count).

Link Referensi :

-    https://www.youtube.com/watch?v=mqixO5g-8YY

-    https://www.youtube.com/watch?v=Yyet1BIs67A





Posting Komentar

0 Komentar